|
Kunjungan Kerja Presiden Republik Indonesia Joko Widido
Bersama Jajaran Kementrian PU dan Walikota Balikpapan Rizal Efendi
Foto: Vendi
|
Waduk Teritib merupakan bendungan air yang berlokasi di Desa Teritip, Kecamatan Balikpapan
Timur, Kota Balikpapan. Bendungan yang menghabiskan investasi anggaran kurang
lebih sebesar 400 miliar rupiah ini sangat diharapkan masyarakat kota
Balikpapan yang selama ini selalu mengalami kesulitan dalam mendapatkan pasokan
air bersih. Oleh karena itu, pembangunan
waduk Teritip dikejar penyelesaiannya tahun ini karena akan langsung
dimanfaatkan sebagai sumber air baku bagi masyarakat kota Balikpapan.
Selama
ini masyarakat Balikpapan hanya mengandalkan waduk Manggar sebagai satu-satunya
waduk yang dapat memenuhi kebutuhan air bersih di kota Balikpapan. Pemerintah
Kota sendiri sebenarnya telah melakukan perencanaan tentang ketersediaan air bersih
maupun listrik yang cukup untuk memenuhi kebutahan masyarakat kota Balikpapan.
Sebagai informasi, bahwa Balikpapan merupakan kota yang mengalami pertumbuhan
cukup pesat dibandingkan kota lain di Provinsi Kalimantan Timur. Namun
pertumbuhan tersebut tidak dibarengi dengan ketersediaan air bersih maupun
listrik yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Lonjakan penduduk yang
datang dari pulau Jawa maupun Sulawesi bersamaan dengan kebutuhan air bersih
yang juga ikut meningkat.
|
Tahap Pembangunan Waduk Teritip
Foto: Vendi |
Tahun
2016 saja prediksi dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kota Balikpapan untuk
alokasi kebutuhan air sekitar 1600 liter per detik. Sedangkan waduk Manggar
hanya menyiapkan sekitar 1000 liter. Sementara waduk Teritip ini nantinya
direncanakan dapat menyediakan 260 liter. Ke depan waduk Aji Raden yang saat
ini juga sedang digenjot pembangunannya dapat menyediakan 150 liter. Ditambah
sumur bor yang tersedia sekitar 300 liter. Jika itu terbangun semua total
ketersediaan air baku di Balikpapan sekitar 1700 liter. Itu artinya akhir tahun
2016 kebutuhan air bersih di Balikpapan baru dapat terpenuhi. Padahal prediksi
PDAM di tahun 2019 nanti Balikpapan membutuhkan 2000 liter per detik untuk
memenuhi kebutuhan air baku. (Sumber: PDAM kota Balikpapan)
Hal
ini menjadi tugas Pemkot Balikpapan untuk segera mendorong PDAM agar diakhir
tahun 2016 ini kebutuhan air bersih di Kota Balikpapan dapat segera terpenuhi.
Karena nantinya di tahun 2019 Pemkot Balikpapan melalui PDAM wajib menyediakan
kebutuhan air baku sebesar 2000 liter per detik.
Jika
PDAM hanya mengandalkan waduk Manggar dan waduk Teritip yang notabenenya bergantung
pada intensitas curah hujan sebagai pasokan air bendungan, itu jelas sangat
tidak dapat memberikan kepastian. Karena intensitas curah hujan saat ini sulit
diprediksi. Perubahan iklim secara global menjadi faktor hujan turun tak
menentu. Akibatnya setiap musim kemarau tiba masyarakat Balikpapan selalu
dihadapkan oleh permasalahan krisis air.
Lebih lanjut, kami mengajak
masyarakat Balikpapan agar tidak megalirkan air ke sungai atau ke laut. Saat
hujan dan ada genangan air di setiap rumah, lebih baik dialirkan ke dalam bumi
atau ke dalam tanah. Kita sering melakukan pengeboran air ke dalam tanah,
sementara kita tidak pernah mengalirkan air ke dalam tanah. Beberapa tahun
kedepan jika terus menerus seperti ini maka akan terjadi intrusi air laut. Peduli
air itu tidak saja pada saat kita butuh air, tapi kita juga harus menjaga konservasi
airnya. (vendi)
|
Tahap Pembangunan Waduk Teritip, Foto: Vendi |
|
Tahap Pengembangan Waduk Teritip, Foto:Vendi |
|
Tahap Pembangunan Waduk Teritip, Foto:Vendi |
|
Tahap Pembangunan Waduk Teritip, Foto:Vendi |
0 comments:
Post a Comment