image1 image2 image3

HALLO SAYA ' VENDI '|SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA| INDONESIA MEMBANGUN BALIKPAPAN SEJAHTERA |BALIKPAPAN BERIMAN ''BERSIH, INDAH, AMAN DAN NYAMAN"

Waduk Teritip Solusi Krisis Air di Balikpapan

Kunjungan Kerja Presiden Republik Indonesia Joko Widido 
Bersama Jajaran Kementrian PU dan Walikota Balikpapan Rizal Efendi
Foto: Vendi
Waduk Teritib merupakan bendungan air yang berlokasi di Desa Teritip, Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan. Bendungan yang menghabiskan investasi anggaran kurang lebih sebesar 400 miliar rupiah ini sangat diharapkan masyarakat kota Balikpapan yang selama ini selalu mengalami kesulitan dalam mendapatkan pasokan air bersih.  Oleh karena itu, pembangunan waduk Teritip dikejar penyelesaiannya tahun ini karena akan langsung dimanfaatkan sebagai sumber air baku bagi masyarakat kota Balikpapan.

Selama ini masyarakat Balikpapan hanya mengandalkan waduk Manggar sebagai satu-satunya waduk yang dapat memenuhi kebutuhan air bersih di kota Balikpapan. Pemerintah Kota sendiri sebenarnya telah melakukan perencanaan tentang ketersediaan air bersih maupun listrik yang cukup untuk memenuhi kebutahan masyarakat kota Balikpapan. Sebagai informasi, bahwa Balikpapan merupakan kota yang mengalami pertumbuhan cukup pesat dibandingkan kota lain di Provinsi Kalimantan Timur. Namun pertumbuhan tersebut tidak dibarengi dengan ketersediaan air bersih maupun listrik yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Lonjakan penduduk yang datang dari pulau Jawa maupun Sulawesi bersamaan dengan kebutuhan air bersih yang juga ikut meningkat.


Tahap Pembangunan Waduk Teritip
Foto: Vendi
Tahun 2016 saja prediksi dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kota Balikpapan untuk alokasi kebutuhan air sekitar 1600 liter per detik. Sedangkan waduk Manggar hanya menyiapkan sekitar 1000 liter. Sementara waduk Teritip ini nantinya direncanakan dapat menyediakan 260 liter. Ke depan waduk Aji Raden yang saat ini juga sedang digenjot pembangunannya dapat menyediakan 150 liter. Ditambah sumur bor yang tersedia sekitar 300 liter. Jika itu terbangun semua total ketersediaan air baku di Balikpapan sekitar 1700 liter. Itu artinya akhir tahun 2016 kebutuhan air bersih di Balikpapan baru dapat terpenuhi. Padahal prediksi PDAM di tahun 2019 nanti Balikpapan membutuhkan 2000 liter per detik untuk memenuhi kebutuhan air baku. (Sumber: PDAM kota Balikpapan)

Hal ini menjadi tugas Pemkot Balikpapan untuk segera mendorong PDAM agar diakhir tahun 2016 ini kebutuhan air bersih di Kota Balikpapan dapat segera terpenuhi. Karena nantinya di tahun 2019 Pemkot Balikpapan melalui PDAM wajib menyediakan kebutuhan air baku sebesar 2000 liter per detik.

Jika PDAM hanya mengandalkan waduk Manggar dan waduk Teritip yang notabenenya bergantung pada intensitas curah hujan sebagai pasokan air bendungan, itu jelas sangat tidak dapat memberikan kepastian. Karena intensitas curah hujan saat ini sulit diprediksi. Perubahan iklim secara global menjadi faktor hujan turun tak menentu. Akibatnya setiap musim kemarau tiba masyarakat Balikpapan selalu dihadapkan oleh permasalahan krisis air.

Lebih lanjut, kami mengajak masyarakat Balikpapan agar tidak megalirkan air ke sungai atau ke laut. Saat hujan dan ada genangan air di setiap rumah, lebih baik dialirkan ke dalam bumi atau ke dalam tanah. Kita sering melakukan pengeboran air ke dalam tanah, sementara kita tidak pernah mengalirkan air ke dalam tanah. Beberapa tahun kedepan jika terus menerus seperti ini maka akan terjadi intrusi air laut. Peduli air itu tidak saja pada saat kita butuh air, tapi kita juga harus menjaga konservasi airnya. (vendi)
Tahap Pembangunan Waduk Teritip, Foto: Vendi
Tahap Pengembangan Waduk Teritip, Foto:Vendi
Tahap Pembangunan Waduk Teritip, Foto:Vendi
Tahap Pembangunan Waduk Teritip, Foto:Vendi

Share this:

CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment